Kota Bandung (ANTARA) - Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maria Endang Sumiwi menyebut prevalensi angka stunting di Jawa Barat (Jabar) mengalami penurunan dari 24 persen pada 2021 menjadi 20 persen pada 2022.
“Jadi ini penurunan yang sangat baik ya, dalam kan, rata-rata nasional kita itu turun masih sekitar 2,8 persen tapi ini turunnya 4 persen,” kata Maria di Bandung, Senin.
Baca juga: Aplikasi Sadarka Jabar catat data terbaru kasus stunting
Dia menilai penurunan prevalensi angka stunting yang cukup signifikan ini dipengaruhi oleh kabupaten/kota di Jabar yang telah melakukan berbagai upaya terkait pemberian bantuan protein hewani, yakni daging ayam dan telur ayam, untuk meningkatkan gizi kepada keluarga sasaran.
“Jadi untuk penduduk yang sangat besar itu prestasi yang sangat baik, karena saya lihat di kabupaten/kota di Jabar ini memang sangat semangat untuk menurunkan stunting,” katanya.
Meski demikian, kata dia, angka penurunan stunting masih terus digenjot, mengingat target angka penurunan stunting pada tahun 2024 14 persen sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tapi ini memang masih terlalu tinggi dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kita kan 14 persen tahun depan,” katanya.