Aplikasi Sadarka Jabar atau Satu Data Terpadu Keluarga Jawa Barat yang baru diluncurkan oleh Pemprov Jawa Barat (Jabar), selain untuk memperbaharui data kependudukan berbasis keluarga, namun juga akan mencatat data terbaru kasus stunting di daerah itu.
"Termasuk data stunting . Karena itu Sadarka Jabar menjadi solusi hadirnya keluarga sehat dan sejahtera melalui penguatan data," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil di Kota Bandung, Selasa.
Baca juga: Pemprov Jabar berupaya turunkan angka kasus stunting sampai menjadi nol
Baca juga: Pemprov Jabar berupaya turunkan angka kasus stunting sampai menjadi nol
Peluncuran Aplikasi Sadarka Jabar ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51 Tingkat Provinsi Jabar di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung.
"Walaupun penanganan stunting di Jabar terbaik se-Pulau Jawa, namun kita tetap berkomitmen menjadikan Jabar zero new stunting, salah satunya didukung oleh data yang akurat," katanya.
Aplikasi Sadarka Jabar merupakan layanan sistem pengintegrasian pendataan penduduk berbasis keluarga melalui kader PKK, kelompok dasawisma atau pendataan melalui keluarga secara mandiri melalui aplikasi yang terintegrasi dengan Sapawarga.
Sadarka Jabar dapat diakses lewat telepon pintar kapanpun dan di manapun.
Ridwan Kamil mengatakan, akurasi data menjadi faktor penting dalam keberhasilan program, khususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga.
"Ini penting, good data good decision, bad data bad decision, no data no decision. Maka dibutuhkan data terbaik karena kalau datanya benar, maka program akan tepat sasaran," katanya.
Dalam bidang pemberdayaan kesejahteraan keluarga, sejauh ini kader PKK Jabar mendapati kesulitan karena tak sedikit data warga yang belum realtime dengan kondisi terbaru.
Dia menuturkan, yang melatarbelakangi hadirnya aplikasi Sadarka Jabar juga karena adanya perbedaan data penduduk.
BPS mencatat data penduduk Jabar tahun 2022, yaitu 49,4 juta jiwa, sementara data dari website Pemprov Jabar 49,5 juta bahkan BKKBN mencatat sebanyak 43,7 juta jiwa.