Heviyana juga mengungkapkan berkat capaian itu, PMI Kabupaten Cirebon turut dilibatkan oleh Kementerian Kesehatan terkait program yang dijalankan dengan pihak Korea Selatan dalam hal pengolahan limbah darah.
“Kami mendapatkan undangan dari pusat juga, ada penandatanganan kesepahaman bekerjasama dengan Korea. Kami menjadi salah satu yang terpilih, karena sudah bisa mendapatkan sertifikat CPOB dan di sini kami memiliki limbah darah, karena kalau kita buang itu mengeluarkan uang Rp15 juta/1 kg,” ucap dia.
Ia berharap ke depannya semua program yang dijalankan oleh PMI Kabupaten Cirebon bisa membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat di daerahnya.
“Saya ingin periode ke depan PMI Kabupaten Cirebon ini lebih maju lagi. Terutama masalah donor darah,” kata dia.
Baca juga: Investasi peternakan dan sektor lainnya di Kabupaten Cirebon terus tumbuh
Baca juga: Investasi peternakan dan sektor lainnya di Kabupaten Cirebon terus tumbuh