Retno mengutip lembaga pemikir independen yang berbasis di Australia, Lowy Institute, yang menyebut Indonesia sebagai middle power di Asia dengan pengaruh diplomatik dan kekuatan komprehensif yang terus meningkat.
Diplomasi Indonesia juga disebutkan memiliki pengaruh tertinggi di Asia Tenggara pada 2023, dan Retno mengatakan kepemimpinan Indonesia diakui dunia, termasuk dalam menggerakkan ASEAN selama keketuaan Indonesia.
"Kepemimpinan Indonesia di kawasan sangat berperan untuk mencegah balkanisasi ASEAN sebagai sebuah organisasi kawasan," kata Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024.
Retno menyebut diplomasi Indonesia di kawasan terus bekerja agar ASEAN tetap relevan dan menjaga sentralitas ASEAN dalam menavigasi dinamika geopolitik di kawasan.
Diplomasi Indonesia, menurut Retno, juga berfungsi membangun arsitektur kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, yang mengedepankan paradigma kolaborasi dan penghormatan terhadap hukum internasional.
Pada 2019, Indonesia menjadi inisiator Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (AOIP) yang mendorong kerja sama yang konkret dan inklusif sebagai jawaban dinamika meningkatnya rivalitas di kawasan tersebut.
Menyangkut perkembangan di Myanmar, Retno menggambarkan bahwa isu tersebut selalu menjadi perhatian Indonesia.