Spektrum - Menjaga "Dr. Samsi" lewat alih teknologi media bernama restorasi
Oleh Ahmad Faishal Adnan Senin, 25 Desember 2023 9:26 WIB
Restorasi, masa depan produk budaya
"Dr. Samsi" merupakan film restorasi kali kelima yang dilakukan pemerintah dalam upaya penyelamatan arsip-arsip film nasional. Sebelumnya, Kemendikbudristek telah melakukan restorasi sebanyak empat judul film yaitu "Darah dan Doa" (The Long March) karya Usmar Ismail produksi tahun 1950 dan direstorasi tahun 2013, "Pagar Kawat Berduri" karya Asrul Sani produksi tahun 1961 dan direstorasi tahun 2017, "Bintang Ketjil" karya Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran produksi tahun 1963 dan direstorasi tahun 2018, dan "Kereta Api Terakhir" karya Mochtar Soemodimedjo produksi tahun 1981 dan direstorasi pada tahun 2019.
"Bila ditanya soal target, tentu kami memilikinya sesuai tugas dan fungsi negara yang harus hadir sebagai penyelamatan film bagian dari kebudayaan dan artefak bangsa. Kami punya program pemetaan film-film dari era '50-an dan '60-an. Sebelum memulai restorasi, terdapat kriteria-kriteria hasil pemetaan dan pendataan kami," ujar Panji Wibisono.
Panji menuturkan selama ini pihaknya menyadari bahwa terdapat banyak film dalam kondisi penting dan genting untuk diselamatkan. Tetapi sayangnya, tidak semua film dalam kondisi memungkinkan untuk mendapatkan proses restorasi.
"Kalau kondisinya tidak bisa diselamatkan, biasanya tim kami akan memberikan rekomendasi, misalnya materi tidak lengkap atau utuh. Bisa dikatakan bukan film itu yang tidak bisa direstorasi. Mungkin bisa saja kalau dipaksakan, namun hasilnya tidak akan memuaskan," papar dia.
Terkait upaya untuk menampilkan film hasil restorasi kepada khalayak luas, Panji menjelaskan bahwa selama ini program tersebut bersifat non-komersial sehingga bila ada pihak-pihak yang ingin menggelar kegiatan menonton film bersama semisal untuk keperluan penelitian, maka dapat melakukan komunikasi dengan Direktorat Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek.
"Ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami kepada publik dari program penyelamatan film-film terdahulu. Sedangkan untuk akses bagi publik, maka bagi yang berminat bisa bersurat kepada kami sesuai peruntukkan film yang non-komersial," jelas Panji.