“Untuk RPH sapi memang mayoritas setiap hari dua sampai empat ekor, tapi bisa juga lima sampai enam ekor. Setiap hari ada pelayanan. Ramai itu di Idul Adha. Tempat potong kita sudah higienis dan memiliki persyaratan sanitasi yang baik. Jadi bisa meningkat 30-40 ekor,” tuturnya.
Selain menyediakan RPH tersandarisasi, pihaknya pun secara aktif menyediakan layanan untuk pemeriksaan hewan ternak di daerahnya demi menjaga kualitas daging sebelum dipasarkan.
Iin mengatakan sejumlah dokter hewan serta tenaga paramedik veteriner dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala pada hewan ternak yang tersebar di lima kecamatan.
"Kalau puskeswan (pusat kesehatan hewan) itu pasif, pelayanan pasif karena menunggu pasien. Tapi biasanya kalau untuk kondisi tertentu dan tidak bisa ditangani di tempat, maka dilakukan di puskeswan," jelasnya.
Ia menambahkan DKP3 Kota Cirebon juga memiliki 110 kader kesehatan hewan yang tersebar di 22 kelurahan. Para kader itu diberikan tugas untuk melakukan penyemprotan desinfektan pada kandang ternak selama dua kali dalam setahun.