Cirebon (ANTARA) - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menggencarkan program kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) di Kota Cirebon Jawa Barat, untuk membangun kesadaran masyarakat dalam mencegah kekerasan berbasis gender.
“Kampanye ini secara resmi berlangsung dari 25 November hingga 10 Desember 2024. Namun, kegiatan terus kami lanjutkan sepanjang bulan Desember, mengingat Desember juga merupakan bulan Hak Asasi Manusia -HAM-,” ujar Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad di Cirebon, Jumat.
Ia menjelaskan, program kampanye ini sangat penting agar masyarakat, terutama di Kota dan Kabupaten Cirebon memiliki pemahaman untuk melindungi perempuan yang menjadi kelompok rentan.
Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan umumnya berakar pada budaya patriarki yang menempatkan laki-laki sebagai pihak yang lebih dominan.
Budaya ini, kata Bahrul, menciptakan pembagian peran yang tidak setara, di mana perempuan sering kali hanya dianggap bertanggungjawab untuk mengurus rumah tangga, sementara laki-laki mendominasi ruang publik.
“Akibatnya, perempuan mengalami diskriminasi di berbagai bidang, seperti pendidikan dan ekonomi,” ujarnya.
Dia menyampaikan, diskriminasi tersebut membuat perempuan lebih rentan mengalami kekerasan di berbagai ranah, termasuk domestik, publik, dan negara.
“Kekerasan yang dialami perempuan biasanya hadir dalam empat bentuk yakni fisik, psikis, seksual, dan ekonomi,” katanya.