Bandung (ANTARA) - Menteri Perdagangan Budi Santoso mendorong industri teh dalam negeri memiliki daya saing dalam rangka mengejar pasar ekspor.
Budi meyakini hal tersebut bisa terealisasi mengingat produsen teh dalam negeri seperti PTPN I Regional 2 Jawa Barat memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan syarat standar kesesuaian makanan di negara importir seperti Kanada, Amerika Serikat, Timur Tengah (Arab Saudi).
Baca juga: Mendag tinjau pasar Tagog di Bandung Barat cek stok pangan jelang Natal
"Seperti PTPN I bagus, artinya begini kita PTPN I itu tidak hanya mengejar untuk pasar dalam negeri tetapi, harus mengejar pasar ekspor ya karena kita punya daya saing," kata Budi saat meninjau PT Perkebunan Nusantara I Regional II Jawa Barat di Panyileukan, Bandung, Jawa Barat, Senin.
Budi juga meyakini Indonesia memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan pasar selain dalam negeri, juga ekspor mengingat lahan perkebunan teh yang luas Indonesia mampu untuk berproduksi dengan baik.
"Kita punya kebun yang kemudian bisa memproduksi sehingga jangan sampai kita tidak bisa ekspor," katanya.
Budi juga mengatakan agar hasil teh dalam negeri memiliki daya saing tinggi, Pemerintah Indonesia akan membantu dalam hal pemasaran ke mancanegara dan akan berkomunikasi dengan seluruh perwakilan di negara-negara lain seperti Uni Eropa dengan harapan pasar teh dalam negeri bisa menjangkau lebih luas.
"Kita bisa memenuhi standar negara importir, dan pasar ekspor kita besar. Jadi ke depan kita terus akan bantu melalui perwakilan kita yang ada di luar negeri, melalui atase dan perwakilan negara kita di luar negeri untuk memasarkan produk-produk dari PTPN ini. Tidak hanya negara-negara yang sudah dimasuki pasarnya, tapi negara-negara lain, nanti juga setiap bulan ada 'business matching'," ujarnya.
Budi juga berpesan kepada produsen teh kemasan seperti PTPN I Regional Jawa Barat untuk terus meningkatkan daya saingnya, terlebih saat ini mulai banyak teh impor yang masuk ke Indonesia.