Ia mengatakan, upaya impor pun per tahun 2023 ini, bisa dibilang sulit, di mana sebanyak 20 negara penghasil pangan memilih menyimpan produksi pangannya untuk persediaan dalam negeri yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah pertanian dunia.
"Karenanya permasalahan-permasalahan petani harus bisa ditanggulangi demi pangan kita," ucapnya.
Upaya lainnya yang bisa dilakukan dalam membuat Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, kata Amran, adalah dengan mencetak sawah baru di kawasan rawa mineral.
Amran menargetkan mencetak sawah rawa seluas satu juta hektare pada 2024 sehingga produksi beras naik 2,5 juta ton dan dapat mengurangi ketergantungan impor, sekaligus respon atas penurunan produksi pangan pada 2023.
Kemudian pada 2025 ditargetkan mencetak sawah rawa seluas dua juta hektare dan menambah panen lima juta ton.
"Pada 2026, tiga juta hektare dengan target penambahan 7,5 juta ton, terus bertambah sampai bisa memproduksi tambahan beras di atas 12,5 juta ton," ucapnya.
Amran mengatakan penambahan sawah baru ini sudah dimulai di Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan, namun ia pun berharap Jawa Barat dapat kembali meningkatkan produksi berasnya mengingat provinsi ini adalah lumbung padi nasional.