"Mudah-mudahan ini semakin tinggi, bila mana literasi, kondisi sekolah dan lain sebagainya itu lebih terjaga," ucapnya.
Untuk dimensi standar hidup layak, ucap dia, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan, adalah Rp11,69 juta yang meningkat Rp418 ribu (3,71 persen) dibandingkan tahun 2022.
Pertumbuhan ini, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pengeluaran riil per kapita tahun 2020-2022 yang sebesar 1,98 persen per tahun.
"Melihat indikator yang ada, IPM Jabar tahun 2023, posisinya masuk pada kategori yang tinggi. Mudah-mudahan kita cepat beralih ke sangat tinggi. Ini butuh proses dan waktu dan butuh program yang sangat banyak supaya IPM kita terus melaju pesat dan bisa menggambarkan masyarakat di Jabar," tuturnya.
Berdasarkan catatan BPS Jabar, peningkatan IPM tahun 2023 terjadi di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, dengan dua wilayah mengalami peningkatan status capaian pembangunan manusia pada tahun 2023, yakni Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Bandung Barat dari semula berstatus sedang menjadi tinggi.
Sementara selama periode 2020 hingga 2023, peningkatan status dari sedang ke tinggi, dialami oleh Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Pangandaran sejak tahun 2022.
Pada tahun 2023, IPM terendah di Jawa Barat adalah Kabupaten Cianjur (68,18), sedangkan IPM tertinggi adalah Kota Bandung (83,29).
Jumlah kabupaten kota di Jawa Barat dengan status capaian pembangunan manusia berada pada level sedang (60 ≤ IPM < 70) sebanyak empat wilayah, level tinggi (70 ≤ IPM < 80) sebanyak 20 wilayah, level sangat tinggi (IPM ≥ 80) sebanyak tiga wilayah, dan tidak ada wilayah dengan status capaian pembangunan manusia level rendah (IPM < 60).
Rata-rata IPM Jabar catat peningkatan 0,74 persen pada 2020-2023
Sabtu, 2 Desember 2023 6:45 WIB