Antarajawabarat.com,25/3 - Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini merancang program SMP dan SMK Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan hasil modifikasi dari program kejar paket A dan paket B.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Deny Juanda, di Bandung, Minggu, mengatakan program SMP dan SMK IPM sengaja dirancang untuk taraf pendidikan masyarakat Jabar dan akan mulai direalisasikan mulai tahun ini.
Selain itu, kata Deny, melalui program SMK dan SMK IPM maka diharapkan tidak ada lagi warga Jabar yang putus sekolah.
"Dan saat ini, kurikulumnya tengah dirancang Universitas Pendidikan Indonesia. Insya Allah realisasinya mulai tahun depan," kata Deny.
Menurut dia, program tersebut merupakan hasil modifikasi program kejar paket B dan paket C yang selama ini dipakai untuk menekan angka putus sekokah.
Ia menuturkan, sama halnya dengan program kejar paket B dan C metode pengajaran di SMK dan SMK IPM pun hampir mirip.
"Akan tetapi, lebih jelasnya saya belum bisa menjelaskan karena kurikulumnya pun masih dirangcang UPI," katanya.
Dikatakan dia, dunia pendidikan di Jabar belum menunjukkan hasil optimal dan dari sekitar 28 juta penduduk Jabar berpendidikan SMP ke bawah.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, dari sekitar 11 juta keluarga di Jabar, 40 persen kepala keluarga diantaranya berpendidikan SD.
"Oleh karena itu, program pendidikan di Jabar menjadi prioritas. Mau tidak mau, seluruh warga Jabar harus sekolah," ujarnya.
Ia mengatakan, program SMP dan SMK IPM pun bertujuan untuk meningkatkan IPM Jabar serta pihaknya yakin IPM sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong kesejahteraan masyarakat Jabar.***4***
Ajat S