Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK) Dr. dr I Gusti Nyoman Darmaputra mengatakan meluasnya bentol hingga menyerupai biduran akibat gigitan kutu busuk merupakan tanda alergi, sehingga membutuhkan obat minum untuk meredakannya.
“Reaksi alergi, kalau yang terparah itu bentolnya bisa menyebar ke seluruh badan, seperti biduran. Gatal dan bentol-bentol,” ujar Kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Misalkan, kata Darma, ketika kutu busuk hanya menggigit di daerah paha, bentol-bentol dan gatal yang dialami bisa menyebar ke daerah sekitarnya.
Reaksi alergi inilah yang membutuhkan obat minum untuk meredakan efek dari penyebaran bentol-bentol dan gatal tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Darma menjelaskan bahwa efek gatal-gatal akibat gigitan kutu busuk juga berbeda-beda tiap orang.
Bagi orang yang tidak alergi, kata Darma, biasanya gatal-gatal sudah mulai mereda dalam kurun waktu satu hingga dua hari. Akan tetapi, bagi orang yang memiliki alergi, gatal-gatal dapat dirasakan hingga sepekan, bahkan lebih lama.
“Usahakan, sewaktu muncul harus diobati,” kata Darma.
Darma mengatakan alergi akibat gigitan kutu busuk tidak mengakibatkan sesak napas, mata bengkak, maupun bibir yang bengkak. Reaksi terparah adalah bentol yang menyebar ke seluruh badan.
“Kalau gigitan begini biasanya efeknya lokal dan sekitarnya,” kata Darma.
Apabila seseorang merasa digigit oleh kutu busuk, sehingga menimbulkan tanda-tanda inflamasi atau radang, Darma menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan demikian, dokter dapat memberi resep untuk membeli salep anti-radang atau kortikosteroid.
Bentol akibat gigitan kutu busuk jadi tanda alergi, jangan diolesi pasta
Selasa, 21 November 2023 16:15 WIB