Mereka berdalih sulitnya mendapatkan kontrakan di wilayah tempat tinggal nya, ditambah sulitnya membawa perabotan ke rumah kontrakan yang terletak di luar wilayah serta ukuran kontrakan yang tidak dapat dihuni dengan nyaman karena jumlah jiwa lebih dari empat orang.
"Mau mengontrak satu rumah uang nya tidak cukup, kalau sekedar kontrakan paling hanya bisa untuk dua orang, sehingga kami memilih tetap tinggal di hunian darurat karena tidak jauh dari ladang dan kebun dimana kami mencari nafkah," kata penyintas di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Randi.
Baca juga: BPBD Cianjur relokasi 8 rumah di jalur longsor
Hal serupa terucap dari penyintas lainnya di Desa Tegalega, Kecamatan Cugenang yang memilih bertahan di dalam hunian darurat sambil menunggu pencairan bantuan stimulan tahap IV karena untuk membangun sendiri rumah yang ambruk mereka tidak memiliki biaya.
"Berat tidak berat sudah setahun kami tinggal di dalam hunian darurat, sambil menunggu bantuan dari pemerintah segera cair. Kalau mengontrak rumah di kampung ini tidak ada, sehingga lebih baik di hunian darurat tidak perlu jauh," kata penyintas Eti Hayati (54).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cianjur: Masih banyak penyintas gempa tinggal di hunian darurat
Masih banyak penyintas gempa Cianjur tinggal di hunian darurat
Senin, 20 November 2023 17:04 WIB