Pertumbuhan pasar modal syariah, sukuk, dan produk keuangan berbasis syariah pun menunjukkan bahwa nilai-nilai etika dan moral semakin dicari dan diaplikasikan dalam dunia finansial.
Dengan latar belakang yang kaya nilai dan inovasi, perbankan syariah membuka babak baru dalam cerita keuangan global.
Salah satu contohnya adalah Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan bank syariah terbesar di Indonesia. Menyuguhkan solusi finansial yang berlandaskan etika, BSI mengukuhkan peran dalam mempercepat inklusi keuangan syariah di Indonesia melalui pemberdayaan ekosistem ekonomi Islam.
Dengan fokus pada pesantren, sekolah Islam, bisnis haji dan umrah, serta manajemen masjid, BSI menargetkan struktur manajemen keuangan syariah yang terpadu.
Data BSI mencatat, hingga September 2023, lebih dari 31.000 pesantren dan 187.000 sekolah Islam telah dikembangkan dengan dana kelolaan masing-masing Rp928 miliar dan Rp4,5 triliun.
Di sektor haji dan umrah, BSI telah memercayakan diri kepada 4,87 juta nasabah dengan dana kelolaan Rp11,4 triliun, sementara pemberdayaan ekosistem masjid mencapai lebih dari 270.000 nasabah.
BSI menawarkan solusi digital, termasuk sistem pengelolaan keuangan untuk korporasi, lembaga, dan perorangan. Dengan BSI Mobile, masyarakat dapat mengakses transaksi dengan cepat, termasuk fitur ZISWAF untuk zakat, infak, sedekah, dan waqaf.
Pada September 2023, BSI mencatat pertumbuhan signifikan dengan jumlah pengguna mencapai 5,9 juta, tumbuh 32,8 persen secara tahunan. Total transaksi mencapai 266,29 juta kali, tumbuh 42,25 persen, dengan nilai transaksi ZISWAF mencapai lebih dari Rp80 miliar melalui sekitar 7 juta transaksi.
Preferensi masyarakat terhadap transaksi halal kini semakin meningkat, mencerminkan upaya BSI dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah.
Spektrum - Saat industri keuangan menggarap ekonomi syariah
Sabtu, 18 November 2023 10:33 WIB