Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, menggelar pasar murah di 30 kecamatan sebagai upaya menstabilkan harga sembako atau bahan pokok menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru, kami menyelenggarakan pasar murah di 30 kecamatan,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah di Bandung, Kamis.
Elly menjelaskan pasar murah tersebut dimulai pada 20 November hingga 8 Desember 2023 dan dalam satu hari akan digelar di tiga kecamatan.
Menurut dia, pasar murah ini merupakan upaya mengendalikan harga berbagai barang kebutuhan pokok yang saat ini masih mengalami kenaikan dampak kemarau panjang.
“Karena kita kan bukan daerah produsen, jadi panen di daerah produsen tidak maksimal akibat kemarau panjang,” katanya.
Dia menambahkan pada pasar murah yang berlangsung di seluruh Kecamatan di Kota Bandung tersebut akan menjual berbagai komoditas bahan pokok antara lain beras medium, beras premium, tepung terigu, gula pasir, telur ayam, daging ayam broiler dan produk grosir lainnya.
"Bedanya dengan operasi pasar, jika operasi pasar lebih fokus pada satu komoditas, seperti beras misalnya. Kalau pasar murah, ada beberapa komoditas yang bisa dibeli dengan harga murah. Seperti gas tiga kilogram dengan harga yang sesuai di pangkalan Rp16.600," kata dia.
Selain itu, Elly mengatakan telah menggandeng Bulog Cabang Bandung untuk menyediakan berbagai bahan pokok yang nanti akan dijual kepada masyarakat pada kegiatan pasar murah nanti.
"Kami sudah berkomitmen dengan Bulog Kota Bandung, untuk pasar murah tingkat Kecamatan, alokasi beras medium di 5 ton per Kecamatan. Selain itu, masih ada juga komoditas lainnya,” kata Elly.
Ia berharap pada kegiatan tersebut bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Kota Bandung dalam menghadapi peningkatan harga kebutuhan pokok jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
“Jadi kita harus antisipasi bagaimana harga barang kebutuhan pokok di Kota Bandung ini tetap terkendali meskipun kita diserbu oleh wisatawan dari luar Kota Bandung,” katanya.