Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggencarkan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) guna memastikan harga dan pasokan berbagai bahan pokok dapat terpenuhi.
“Salah satu kegiatan pemerintah kota untuk menjaga stabilitas pasokan harga pangan yang dibantu oleh pihak Badan Pangan Nasional, Bank Indonesia dan DKPP Provinsi Jawa Barat,” kata Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar di Bandung, Selasa.
Baca juga: Pemkot Bandung pastikan gerakan pangan murah stabilkan harga bahan pokok
Dia menjelaskan kehadiran Gerakan Pangan Murah merupakan sebuah upaya yang dilakukan kepada masyarakat untuk membeli kebutuhan pangan yang terjangkau.
“Secara umum GPM ini lebih murah dari harga pasar, karena kita mendapatkan yang namanya fasilitas distribusi pangan. Jadi mendapatkan subsidi pangan dari pemerintah,” katanya.
Ia menyebut kegiatan GPM telah digelar sebanyak 17 kali pada tahun ini dan masih akan bertambah sebanyak empat kali penyelenggaraan hingga akhir tahun 2023.
“Kami rasa ini yang sangat dibutuhkan masyarakat. Apalagi di tengah kenaikan harga beberapa komoditas pangan yang terjadi belakangan ini,” kata dia.
Adapun berbagai komoditas pangan dengan harga lebih murah dijual pada kegiatan GPM meliputi dari beras SPHP Rp53.000 per lima kilogram, MinyaKita Rp13.500 per liter, ayam negeri Rp31.000 per ekor, telur ayam Rp25.500 per kilogram, cabai rawit Rp70.000 per kilogram dan aneka sayuran serba Rp5.000.