Surabaya (ANTARA) - Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Hari Fitrianto menyatakan Gibran Rakabuming Raka menjadi kartu truf bagi Prabowo Subianto untuk meraup suara pemilih milenial dan generasi Z pada Pilpres 2024.
"Gibran ini satu-satunya kandidat yang di bawah 40 tahun, sedangkan Pak Prabowo senior 'citizen'," kata Hari di Surabaya, Minggu.
Peran Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, itu adalah memangkas 'gap' atau selisih usia yang jauh antara Prabowo Subianto dengan milenial dan gen z.
Perbedaan latar belakang usia membuat Gibran lebih mampu memahami tren isu yang berkembang di kalangan para pemuda.
"Bisa dibayangkan dampaknya kalau dari segi pemilih itu hanya ada Gibran yang mewakili usia itu," ucapnya.
Pemilih muda yang terdiri atas daftar pemilih tetap (DPT) milenial dan gen Z mempunyai jumlah yang tergolong besar pada pesta demokrasi tahun depan yang mencapai 56,45 persen.
Rinciannya, kata dia, DPT milenial mencapai 68.822.389 pemilih atau 33,60 persen dan pemilih kalangan generasi Z sebesar 46.800.161 pemilih atau 22,85 persen dari total keseluruhan DPT yang berjumlah 204.807.222 pemilih.
Hari menyebut peluang meraup suara pemilih muda memang terbuka bagi pasangan Prabowo-Gibran, namun anak sulung Presiden Joko Widodo harus terlebih dahulu membangun citra kuat sebagai sosok yang menjadi representasi anak muda.
"Jadi tinggal bagaimana Gibran bisa meyakinkan mereka (milenial dan gen Z)," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Gibran jadi kartu truf Prabowo raup suara milenial-gen Z