Pelaksana Tugas Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan gas itu adalah gas biogenik yang sering muncul di rawa atau sawah, sehingga disebut gas metan sawah atau gas metan rawa sesuai yang telah diidentifikasi oleh Perusahaan Gas Negara (PGN).
"Gas tersebut dihasilkan dari aktivitas dekomposisi material organik pada suatu rawa-rawa di masa lampau," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Wafid menjelaskan bahwa gas tersebut di bawah permukaan akan terakumulasi dan tertangkap pada kantong-kantong dengan sebaran yang relatif tidak luas.
Gas itu umumnya terperangkap pada lapisan sedimen yang berumur muda kurang dari 10.000 tahun dan muncul ke permukaan sebagai semburan akibat tertembus lapisan perangkap gas tersebut pada kedalaman tertentu.
"Melihat dari kejadian-kejadian serupa sebelumnya, kejadian semburan air bercampur gas tersebut umumnya relatif tidak lama sekitar satu hingga dua bulan," papar Wafid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi paparkan pemicu semburan air bercampur gas di Bogor