Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, mengusulkan serangkaian program kolaboratif ke Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk memperkuat peran daerah konservasi dalam pelestarian lingkungan.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar di Kuningan, Selasa, mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan langsung kepada Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam sebuah audiensi pada awal pekan ini.
Ia menyampaikan kolaborasi antara pusat dan daerah diperlukan agar kontribusi ekologis daerah, seperti Kuningan, bisa dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin membangun sinergisitas konkret yang memastikan pelestarian hutan berjalan beriringan dengan keadilan sosial dan fiskal,” katanya.
Dian menjelaskan Kabupaten Kuningan memiliki tutupan hutan mencapai 46 persen dari total wilayahnya, mencakup hutan lindung, hutan produksi terbatas, dan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Menurut dia, kawasan ini menjadi penyangga ekologis utama di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) dan sekitarnya.
Selain menjaga tutupan hutan, kata dia, Kuningan juga berperan vital dalam penyediaan air bersih dan sistem irigasi di wilayah hilir.
Ia menyebutkan air dari kawasan hutan Kuningan mengaliri PDAM Kuningan dan Cirebon, serta mendukung pertanian di Indramayu hingga Brebes.
Namun Dian mengemukakan komitmen menjaga kawasan konservasi justru membuat pembangunan di desa sekitar hutan terhambat, karena keterbatasan eksploitasi lahan.
“Banyak desa di sekitar hutan masih tertinggal. Padahal mereka berperan besar menjaga ekosistem,” ujar Dian.