Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat untuk menghindari membangun rumah permanen karena rawan roboh akibat gerakan tanah.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta Rabu, mengatakan bahwa daerah tersebut tergolong zona rawan gerakan tanah lambat, sehingga struktur bangunan permanen seperti rumah berdinding tembok dan lantai keramik sangat rentan mengalami kerusakan-roboh.
“Jika terjadi gerakan tanah meskipun secara lambat, rumah tembok bisa mengalami retakan pada dinding, kolom, hingga lantai, dan berisiko roboh,” ujarnya.
Badan Geologi mencatat gerakan tanah itu terakhir terjadi di Dusun Angsana Pamarican, Sabtu (19/4) pukul 23.59 WIB. Peristiwa berupa rayapan tanah ini telah menyebabkan kerusakan pada 13 rumah warga dengan total 34 jiwa terdampak.
Berdasarkan analisis geologi, penyebab utama gerakan tanah tersebut karena merupakan kawasan lereng perbukitan yang agak curam, mengalami pelapukan lapisan tanah yang tebal dan mudah jenuh air, serta sistem drainase yang belum tertata.
"Curah hujan tinggi juga menjadi faktor pemicu utamanya," katanya.
Dengan begitu, Wafid menegaskan pentingnya penggunaan kearifan lokal dalam mendesain hunian, seperti rumah panggung atau bangunan tidak permanen, agar bisa beradaptasi terhadap pergerakan tanah.
Ia pun mengingatkan agar masyarakat rutin memantau perkembangan retakan dan segera mengungsi jika muncul rembesan air baru atau mata air berubah menjadi keruh.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk menjaga saluran air agar tidak masuk ke zona retakan dan melakukan penutupan retakan dengan tanah liat yang dipadatkan. Badan Geologi juga menyarankan tidak melakukan pengembangan permukiman baru di area terdampak serta menanami lereng dengan tanaman berakar kuat.
“Pendekatan berbasis mitigasi struktural dan sosial harus berjalan beriringan. Masyarakat harus mengenal ciri-ciri gerakan tanah dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah serta BPBD,” kata Wafid.
Baca juga: Tagana Tasikmalaya tetap bantu korban bencana tanah bergerak
Baca juga: Polres bangun tenda untuk sholat tarawih korban tanah bergerak di Tasikmalaya
Baca juga: 44 rumah rusak terdampak pergerakan tanah di Tasikmalaya
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi: Bangunan rumah permanen di Ciamis rawan roboh