Sandy mendapatkan cedera pada pertandingan melawan OH Leuven pada 23 September ketika berbenturan dengan striker lawan Jon Thorsteinsson dan hal itu membuatnya hanya bermain selama 15 menit.
Namun, cedera itu tak lama diderita Sandy karena pesepak bola 28 tahun itu telah tampil pada dua laga berikutnya saat KV Mechelen bermain imbang 0-0 melawan Royal Antwerp dan dikalahkan RSC Anderlecht 1-3.
"Dua pekan lalu saya mengalami cedera dalam pertandingan di Belgia, tapi sejak itu saya merasa lebih baik dan sudah bermain di dua pertandingan berikutnya sebelum ke Indonesia," kata Sandy ketika ditemui seusai mengikuti latihan perdana timnas Indonesia di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Senin.
Indonesia akan menjalani pertandingan melawan Brunei Darussalam di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 12 Oktober di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan pada 17 Oktober di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah Brunei Darussalam.
"Tak masalah, saya dalam kondisi bagus dan senang bisa kembali ke sini untuk bersiap menjalani dua pertandingan (12 Oktober dan 17 Oktober) penting lawan Brunei Darussalam," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sandy mengatakan pada laga melawan Brunei Darussalam nanti, ia ingin Garuda mempertahankan tren positif sekaligus lolos ke ronde kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan negara yang kini berada di peringkat ke-191 FIFA tersebut.
Berdasarkan catatan Livescore, Indonesia selalu melumat Brunei dengan skor minimal empat gol tanpa balas pada tiga pertemuan terakhir. Pada 2012 dan 2017, Indonesia bertemu Brunei pada partai uji coba dan dalam dua laga itu Merah Putih menang dengan skor telak 5-0 (2012) dan 4-0 (2017). Lalu, pada pertemuan terakhir di ajang Piala AFF 2022, Indonesia melumat Brunei dengan skor 7-0.
"Jika anda mengecek pertemuan terakhir antara Indonesia dan Brunei, kita memiliki keunggulan dalam beberapa pertandingan. Kami butuh untuk mempertahankan tren tersebut," kata Sandy.
Lebih lanjut, pria kelahiran 14 Maret 1995 itu juga sedikit berbicara tentang perannya yang memainkan posisi sebagai bek tengah dalam formasi tiga bek bersama Jordi Amat dan Alfeandra Dewangga pada laga debutnya untuk timnas Indonesia melawan Turkmenistan pada 8 September.
Posisi itu merupakan posisi yang tak biasa dimainkannya karena ia kerap memainkan posisi sebagai bek kanan.
"Sejujurnya saya menikmati setiap menit bermain dengan tim ini. Saya bisa bermain di posisi ini (bek tengah) juga jadi jalani saja instruksi pelatih dan stafnya. Saya pikir bisa membantu tim dengan bermain di posisi berbeda dan yang terpenting bagi saya adalah bahagia saat berada di lapangan," tutup Sandy.
Semangat dan Berkembang Di Bawah STY
Bek timnas Indonesia Elkan Baggot menilai timnas Garuda saat ini berkembang sangat pesat di bawah pelatih Shin Tae-yong dan dirinya bersemangat menjalankan instruksi pelatih.
Elkan yang mencatatkan debut timnas senior di era awal kepemimpinan Shin saat melawan Afghanistan pada laga uji coba 16 November 2021, menilai sejak debutnya permainan timnas saat ini telah jauh berkembang di bawah pelatih asal Korea Selatan tersebut.
“Saya melihat dari segi performa telah banyak berubah,” kata Elkan saat ditemui di Jakarta, Senin.
Saat ia debut, Indonesia ada di peringkat 166 dan kini setelah berjalan hampir dua tahun, Garuda terbang tinggi ke peringkat 147.
Elkan yang kini telah mengoleksi 16 caps bersama timnas senior dan empat caps bersama timnas kelompok umur mengatakan progres positif itu tidak lepas dari ia dan rekan-rekannya yang semakin lama memahami taktik yang diberikan oleh pelatih 52 tahun tersebut.
“Saya pikir sekarang semua orang berada dalam kondisi fisik yang lebih baik. Dan kami memiliki pemahaman taktis tentang bagaimana pelatih ingin bermain,” kata bek bertinggi 1,94 meter tersebut.
“Saya pikir semakin banyak waktu yang kami habiskan bersamanya, semakin kami memahami dan mencoba menggunakan saran dan taktiknya,” lanjutnya.
Sejak ditunjuk sebagai pelatih Indonesia Januari 2020, meski belum mempersembahkan trofi, Shin telah menggoreskan tinta manis di kanvas hati masyarakat Indonesia. Pasalnya, ia menjadi satu-satunya pelatih timnas Indonesia yang berhasil membawa tiga level timnas ke tingkat Asia, yaitu timnas U-20, timnas-U-23, dan timnas senior.
Kini, Shin sedang fokus membawa Garuda terbang tinggi ke level dunia. Tekad ini diawali dengan melawan Brunei Darussalam dua kali, yaitu 12 Oktober dan 17 Oktober pada kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde pertama.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sempat gegar otak tak buat semangat Sandy surut bela Indonesia