"Kepuasan masyarakat menjadi prioritas kami. Transformasi layanan SAPA 129 yang semakin terintegrasi, adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan layanan yang lebih baik," tutur Bintang Puspayoga.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA RI Nahar, yang hadir dalam aktivasi layanan Sapa 129 terintegrasi di Jabar, mengungkapkan pengaduan terkait kekerasan perempuan dan anak terbanyak yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Namun jangan diartikan bahwa yang angka kasusnya terbanyak itu bermasalah. Itu justru harus dipahami bahwa orangnya itu memiliki kesadaran untuk melaporkannya tinggi. Melaporkan itu lebih baik daripada tidak melapor sama sekali," ujar Nahar.
Siska Gerfianti menambahkan bahwa aktivasi Sapa 129 terintegrasi di Jawa Barat, akan diintegrasikan dengan layanan Sapawarga yang dikelola Diskominfo Jawa Barat.
"Kami akan berkolaborasi dengan Diskominfo untuk mengintegrasikan layanan SAPA 129 dengan Sapawarga yang sudah dimiliki Jawa Barat," tuturnya.
Sapa 129 terintegrasi adalah layanan hotline yang dikelola Kementerian PPPA dan terintegrasi dengan semua unit layanan yang dibutuhkan serta terkoneksi dengan unit layanan di daerah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar aktifkan Sapa 129 atasi peningkatan kekerasan perempuan-anak
Jabar aktifkan layanan Sapa 129 atasi peningkatan kekerasan perempuan dan anak
Sabtu, 7 Oktober 2023 7:30 WIB