Kepala SMPN 3 Agrabinta Asep Saepudin mengatakan ruang kelas yang ambruk sebelumnya sudah mendapat perbaikan beberapa tahun yang lalu, namun akhirnya ambruk karena termakan usia dan puluhan siswa terpaksa belajar secara bergiliran.
"Karena sudah cukup lama rehab yang dilakukan, membuat ruang kelas ambruk, tidak ada korban jiwa, karena ambruknya saat siswa sudah pulang. Harapan kami segera dibangun kembali, karena sekitar 60 siswa terpaksa belajar bergantian setiap hari," katanya.
Baca juga: Sekolah di Cianjur diminta lengkapi sarana dan prasarana siswa disabilitas