Hikayat Nabi dalam berbagai literasi menggambarkan sikap toleran dari putra pasangan Abdullah dan Aminah itu. Para pecinta, umumnya akan meniru sikap dan gaya hidup sosok inspiratornya. Bila lain dan berbeda, bisa jadi mereka adalah umat anomali.
Memperingati hari kelahiran nabi, berselawat, dan menjalani sunahnya adalah bagian dari refleksi kecintaan umat terhadap Rasulullah. Namun pada teknis pelaksanaanya kadang terasa kurang tepat. Berikut adalah beberapa hal yang biasanya menimbulkan rasa "semacam ada yang kurang pas" dari ekspresi cinta itu.
Peringatan Maulid Nabi adalah salah satu cara mengagungkan Rasulullah, karenanya proses penyelenggaraan semestinya dilakukan secara terhormat, termasuk dalam upaya menyelenggarakan peringatan, dengan tidak menggantungkan dana kepada pihak lain.
Realita lain yang juga harus menjadi refleksi bersama dalam perayaan milad Nabi atau gema selawatan oleh kelompok pecinta Rasul yang digelar di jalan raya dengan menggunakan sebagian jalan. Kegiatan yang bagus, namun diselenggarakan tanpa mengindahkan kepentingan umum juga perlu menjadi renungan bersama, sehingga tidak mengganggu kepentingan umum.
Seremoni perayaan maulid Nabi sudah spatutnya tidak sekadar menjadi ajang saling meriah antarkampung, namun memiliki esensi untuk betul-betul meneladani semua laku dan perilaku Nabi yang menjadi panutan umat.
Melakukan apa yang dilakukan oleh Nabi adalah perbuatan sunag yang sangat dianjurkan. Karena itu, seyogyanya kita tidak memilah-milah mana sunah yang enak dan menguntungkan dan mana sunah yang dinilai memberatkan. Salah satunya adalah poligami, yang tidak diadasari oleh aspek-aspek fundamental, sehingga terkesan adanya sikap hanya memilih-milih yang menguntungkan diri.
Meneladani Nabi
Nabi Muhammad Saw dengan kesempurnaan sifat-sifatnya adalah suri teladan sepanjang zaman. Baik sifat pribadi maupun sikap kepemimpinannya senantiasa relevan untuk dijadikan pedoman oleh siapapun dan kapanpun. Di bawah ini adalah sifat-sifat terpilih yang layak menjadi cermin besar bagi proses perbaikan kita dalam menjalankan tugas kekhalifahan.
1. Akhlak. Nabi adalah sosok yang pada dirinya "berselimut" sifat terpuji dan terkumpul sifat utama, seperti: jujur rendah hati, santun, sabar, lemah lembut, dan tidak suka mencari-cari cacat orang lain, serta tidak mabuk pujian. Tak mungkin untuk memiliki semuanya sesempurna dia, sebagai umatnya setidaknya kita selalu berupaya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, itu sudah lumayan. Memperbaiki kesalahan, menambal kekurangan, giat menambah kebaikan, mudah meminta maaf dan memaafkan, serta seterusnya.