Garut, Jawa Barat (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut, Jawa Barat, meminta masyarakat menerapkan Program Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu (Harum Madu) dengan menanam komoditas pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga maupun menjualnya sehingga mendapatkan penghasilan tambahan.
"Program Harum Madu ini terus kita dorong pelaksanaannya, jangan sampai berakhir, untuk itu kita terjunkan petugas lapangan untuk memberikan penyuluhan dan dilaporkan tiap bulan," kata Kepala Dispertan Kabupaten Garut Beni Yoga di Garut, Selasa.
Ia menuturkan Program Harum Madu yang dicanangkan Dispertan Garut itu dilakukan secara berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Garut terkait upaya pemanfaatan Dana Desa untuk menunjang program itu.
Program Harum Madu yang sudah berjalan sejak tahun anggaran 2023 itu, kata dia, sudah cukup berhasil, terdapat 328 dari 421 desa atau sekitar 80 persen masyarakat desa menjalankan program pemanfaatan lahan rumah dengan ditanami komoditas pangan untuk kebutuhan keluarga.
"Jadi ada ada dana desa untuk ketahanan pangan kita dorong itu agar seluruh desa menyediakan untuk Program Harum Madu, sekarang 80 persen sudah melaksanakan, 20 persen lagi berjalan," katanya.
Ia menyampaikan tujuan Program Harum Madu yang melibatkan masyarakat itu untuk pemanfaatan lahan menjadi produktif yang hasilnya untuk kebutuhan pangan mereka sendiri.
Manfaat lain dari hasil tanam itu, kata dia, bisa menghemat pengeluaran biaya kebutuhan pangan keluarga, karena sudah tersedia di pekarangan rumah, di antaranya cabai, bawang, tomat, ubi, dan sejenis sayuran lainnya.