"Kami memakai sabut kelapa supaya tidak merusak bagiannya," kata Arimbi.
Arimbi menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan tradisi pembersihan gong pusaka, warga sekitar keraton hadir untuk menyaksikan dan di antaranya ada yang ikut berebut air bekas pencucian benda pusaka.
"Momen keluarnya Gong Sekaten menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana wujud rupa gamelan pusaka yang hanya muncul sekali dalam setahun itu," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keraton Kanoman Cirebon sucikan gong untuk peringatan Maulid Nabi