Wilayah tengah dan hilir DAS Citarum mempunyai Indeks Kelangkaan Air (IKA) yang tinggi karena pengaruh perubahan alam dan aktivitas masyarakat. Kondisi ini mencerminkan perubahan penggunaan lahan dan konsumsi air yang semakin meningkat.
Hasil tumpang tepat peta IKA dengan peta tutupan dan penggunaan lahan serta peta administrasi menunjukkan bahwa wilayah yang mengalami defisit air dan wilayah yang surplus air dengan IKA 0,0 -0,5 merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan juga merupakan kawasan industri.
Peningkatan jumlah penduduk sekitar 12,5 persen dibandingkan kondisi tahun 2000 menyebabkan peningkatan kebutuhan air sebesar 2,8 triliun m3 atau 81,66 persen dalam 20 tahun (4,09 persen per tahun).
Wilayah yang mengalami penurunan air mencapai 25 persen di wilayah hilir Citarum, seperti Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.
Sementara penurunan air juga terjadi di hulu Citarum, seperti Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Saat ini kabupaten-kabupaten tersebut idealnya membuat kebijakan penghematan air yang ketat, penghijauan kawasan terbuka, dan pengendalian area kedap air pada lokasi konstruksi baru.
Sebaliknya selain kabupaten tersebut saat ini masih aman karena mengalami surplus air, sehingga perlindungan ekologi yang masih ada menjadi prioritas.
Jika sebaran wilayah yang mengalami penurunan air dilihat hingga level kecamatan, maka jumlah kecamatan yang mengalami kekurangan air pada tahun 2000, 2010, dan 2020 masing-masing berjumlah 8, 12, dan 80 kecamatan.
Telaah - Pasokan air DAS Citarum dari masa ke masa
Senin, 18 September 2023 10:00 WIB