Penurunan IKA disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang pesat, peningkatan konsumsi air oleh penduduk dan peningkatan konsumsi untuk kegiatan pertanian akibat bertambahnya luas lahan.
Dampak perekonomian dan pembangunan infrastruktur yang semakin besar mengakibatkan terjadinya perubahan tutupan dan penggunaan lahan, sehingga menyebabkan penurunan pasokan air dan peningkatan kebutuhan air.
Perubahan penggunaan lahan menyebabkan distribusi sumber daya air yang tidak merata, menyebabkan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan air.
Perubahan pola tutupan lahan, seperti berkurangnya jumlah hutan dan meningkatnya luas lahan pertanian dan pemukiman, berkontribusi pada menurunnya IKA. Pada periode 2006-2018, perubahan kondisi Citarum mengakibatkan penurunan IKA sebesar 10,29–12,96 persen.
Meskipun demikian jika dilihat secara lebih detail (pada lokasi yang lebih sempit) DAS Citarum memiliki area-area yang surplus air dan sebaliknya, defisit air.
Berdasarkan perhitungan IKA, wilayah hulu dan hilir DAS Citarum merupakan zona yang memerlukan konservasi ekologi, sedangkan wilayah tengah DAS Citarum memerlukan restorasi ekologi atau perbaikan ekologi.
Dengan restorasi tersebut potensi meningkatnya kembali pasokan air yang tersebar di seluruh bagian hilir, tengah dan hulu DAS Citarum.