Berthie 17 tahun menjalani hidup dengan satu paru akibat rokok
Jumat, 1 September 2023 14:15 WIB
Kendati demikian, Berthie menyadari bahwa hal tersebut memang sulit. Menurutnya, perokok bagaikan seorang yang bodoh dan buta huruf, lantaran sejumlah imbauan yang bahkan tertera saat rokok tersebut dibeli, serta sejumlah kasus terkait kesehatan, seperti yang dialaminya, kerap diabaikan oleh para perokok.
Untuk itu, Berthie menyarankan agar para perokok memikirkan motivasi lainnya untuk dapat berhenti merokok, seperti faktor keluarga, agar dapat berhenti merokok sebelum "diberhentikan" hidupnya oleh rokok.
Rokok memakan anggaran
Saat ini, terdapat sejumlah 70 juta masyarakat Indonesia yang mengonsumsi tembakau, dengan 68,9 juta di antaranya yang merupakan perokok aktif.
Kebiasaan merokok di kalangan masyarakat bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi perokok pada usia 10 hingga 18 tahun berjumlah 7,2 persen, naik menjadi 9,1 persen pada 2018.
Berdasarkan penelitian, Indonesia sendiri memiliki rataan usia pengidap kanker paru-paru lima sampai sepuluh tahun lebih muda dibandingkan dengan luar negeri.
Tembakau juga berpengaruh kepada tahun hidup yang disesuaikan dengan disabilitas atau disability-adjusted life years (DALYs) sebanyak 64,99 persen, serta berpengaruh pada 66,52 persen kematian akibat kanker trakea, bronkus, dan paru-paru.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2021 melaporkan pengeluaran keluarga untuk konsumsi rokok tiga kali lebih banyak daripada pengeluaran untuk belanja protein, dimana belanja rokok menempati porsi pengeluaran terbesar kedua di rumah tangga miskin sebesar 11,9 persen, baik di rumah tangga perkotaan maupun perdesaan.