“Yang jauh di mata dekat di hati, itu Pak, itu kerinduan Pak,” kata pelajar ketiga.
“Kerinduan?” tanya Presiden Widodo.
“Rindu,” ujar pelajar ketiga itu.
“Ini semakin jauh ini, ini sangat, siapa namanya?” tanya Jokowi.
“Adli pak,” ujar pelajar ketiga.
“Ini sangat romantis sekali ini Adli ini, bukan itu,” ujar Presiden.
Presiden pun mempersilakan satu pelajar lagi untuk maju. Pelajar keempat yang mengaku kepada Presiden bernama Ma’ruf Amin itu maju menjawab, “Jawaban saya tidak jauh-jauh ya, yang kita ada di sini kita itu ada di IPM jadi menurut saya yang jauh di mata dekat di hati itu adalah organisasi kita, yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah, IPM kita, kebanggaan kita, organisasi pelajar terbesar terbaik.”
Presiden menyampaikan bahwa bagi IPM jawaban pelajar bernama Ma'ruf itu memang benar, tapi lagi-lagi bukan itu yang ia maksud, Presiden pun mempersilakan keempat pelajar kembali ke tempat tanpa memberikan jawaban.
Presiden kemudian kembali sejenak melanjutkan sambutannya, sebelum kembali melontarkan pertanyaan berbeda. “Yang terakhir, saya ingin bertanya lagi, moga-moga ini ada yang (bisa) jawab, kalau ada yang bisa jawab saya beri sepeda,” ujarnya.
“Coba didengarkan, ‘rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalau rambut hijau namanya apa?’” tanya Jokowi.
Seorang pelajar pun dipersilakan maju ke depan. Pelajar itu bernama Aryo Prasetyo.
”Langsung jawab boleh Pak,” ujar Aryo.
“Ya jawab, tapi dengarkan dulu langsung jawab, ‘rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, rambut hijau namanya apa?’” kata Jokowi.