Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah menerjunkan tim kesehatan untuk menelusuri dan mencegah penyebaran kasus difteri (penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka) yang saat ini baru ditemukan kembali di Kecamatan Samarang agar tidak meluas menular ke anak-anak lainnya.
"Yang penting kan pencegahannya, tim kan sudah turun ke lapangan, sudah melakukan upaya-upaya terbaik," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Minggu.
Ia mengatakan, Kabupaten Garut sebelumnya, pada Februari 2023 ditetapkan darurat difteri di Kecamatan Pangatikan karena ditemukan kasus difteri, kemudian saat ini ditemukan satu kasus positif difteri di Kecamatan Samarang.
Adanya laporan kasus difteri baru di kecamatan itu, Helmi menyampaikan sudah menginstruksikan langsung ke Dinas Kesehatan Garut untuk mengecek dan segera melakukan penanganan medis agar pasien bisa terselamatkan.
"Yang saya terima infonya baru satu orang," katanya.
Ia menyampaikan meski ditemukan satu kasus, tapi menjadi perhatian serius pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten untuk berupaya melakukan perlindungan dengan memberikan imunisasi bagi masyarakat di daerah itu.
Meski berpotensi menyebar, kata dia, masyarakat untuk tidak cemas maupun khawatir secara berlebihan terhadap temuan kasus difteri di daerahnya asal tetap menjaga kesehatan dan lingkungan yang bersih, kemudian memberlakukan isolasi terhadap pasien positif.