Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan berbagai upaya antisipasi mengatasi dampak kekeringan dan kesulitan air bersih yang dilaporkan mulai melanda beberapa wilayah di Cianjur.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur,Jumat mengatakan laporan masuk dari beberapa wilayah bagian timur, utara dan selatan, namun warga masih bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari meski jaraknya jauh dari perkampungan.
Baca juga: Distan Cianjur minta kecamatan buat embung air untuk pertanian
"Laporan yang kami terima dari sejumlah kecamatan yang mulai mengalami kekeringan, seperti Kecamatan Cikalongkulon, dan Sukaresmi di bagian utara, Ciranjang, Bojongpicung, Hauwangi, Sukaluyu di bagian timur dan Cidaun, Agrabinta, Sindangbarang di bagian selatan," katanya.
Sehingga antisipasi dilakukan dengan menyiapkan truk tangki air bersih dan menyiapkan pompa air serta melakukan koordinasi lintas sektoral dengan dinas terkait, Perumdam Cianjur dan PMI Cianjur agar dapat membantu mendistribusikan air bersih ketika dibutuhkan.
Sedangkan wilayah yang total mengalami kekeringan terdapat di Kecamatan Sukaluyu, dimana sebagian besar warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih dan puluhan hektar lahan pertanian untuk sementara tidak bisa digarap karena tidak ada air.
"Kami sudah mengirimkan bantuan air bersih bekerjasama dengan Perumdam Cianjur, karena warga harus berjalan kaki hingga 5 kilometer untuk sampai ke sumber mata air. Kami akan terus berkoordinasi lintas sektor untuk menangani dampak kekeringan," katanya.
BPBD Cianjur lakukan antisipasi dampak kemarau
Jumat, 4 Agustus 2023 19:38 WIB