Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Juli 2023 sebesar 110,64 atau naik 0,21 persen bila dibandingkan Juni 2023 yang sebesar 110,41.
“Kenaikan NTP ini terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,34 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (Ib) yang sebesar 0,13 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis BPS Juni 2023 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa.
Ada empat komoditas yang dominan mempengaruhi It nasional yaitu kelapa sawit, gabah, kopi, dan kakao atau coklat biji.
Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) sebesar 1,34 persen. Kenaikan terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik 1,52 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (Ib) yang mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen.
Empat komoditas yang mempengaruhi kenaikan It subsektor tanaman perkebunan rakyat adalah kelapa sawit, kopi, kakao, dan karet.
Sementara itu, penurunan NTP terdalam terjadi pada subsektor hortikultura (NTPH) yang turun 3,22 persen.
Penurunan terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun 3,09 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (Ib) mengalami kenaikan 0,13 persen.
Empat komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan It subsektor hortikultura adalah bawang merah, cabai rawit, tomat, dan petai.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) nasional Juli 2023 sebesar 111,41, naik 0,27 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya yang sebesar 111,11.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,24 persen, meningkat dari sebelumnya yang sebesar 111,80.
“Tingkat inflasi tahunan (yoy) pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 115,24 pada Juli 2023,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juli 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.
Pudji mengatakan capaian inflasi tahunan Juli 2023 memperlihatkan bahwa inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023, secara berurutan yaitu sebesar 4,97 persen, 4,33 persen, 4,00 persen, 3,52 persen, dan 3,08 persen.
Ia menjelaskan penyumbang inflasi tahunan terbesar pada Juli 2023 adalah kelompok transportasi yang mencatatkan inflasi sebesar 9,58 persen (yoy), dan memberikan andil sebesar 1,17 persen terhadap inflasi umum. Penyumbang inflasi terbesar berikutnya yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencatatkan inflasi sebesar 1,90 persen (yoy) dengan kontribusi 0,51 persen.
Satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi tahunan pada Juli 2023 adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang tercatat sebesar 0,24 persen dengan andil 0,01 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Nilai Tukar Petani Juli 2023 naik 0,21 persen
Nilai Tukar Petani Juli 2023 naik 0,21 persen
Selasa, 1 Agustus 2023 13:00 WIB