Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai kondisi Indonesia yang jadi incaran negara-negara asing yang mengincar pasar konsumen muslim di Tanah Air untuk memasarkan produk halal mereka.
Dalam Kick Off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023 di Jakarta, Kamis, Menperin mengungkapkan Indonesia menjadi konsumen produk halal tertinggi di dunia, dengan proyeksi jumlah konsumsi mencapai 281,6 miliar dolar AS pada tahun 2025 karena sebanyak 241,7 juta (berdasarkan data per 2022) atau 87 persen penduduknya yang beragama Islam.
“Indonesia saat ini menjadi konsumen produk halal terbesar. Tentu, karena kita negara dengan populasi beragama Islam terbesar, mencapai 241 jt penduduk. Dalam data tersebut, tercatat konsumsi masyarakat muslim Indonesia mencapai 184 miliar dolar AS. Dan pada 2025 diproyeksi konsumsi masyarakat muslim Indonesia meningkat jadi 281,6 miliar dolar AS. Ini luar biasa,” katanya.
Menurut Menperin, masih ada potensi yang lebih besar lagi di pasar global. Sayangnya, meski menjadi salah satu negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia masih sedikit tertinggal dalam produksi produk halal dunia, bahkan dari negara yang mayoritasnya non muslim.
“Kalau tidak salah, Indonesia walaupun memiliki penduduk agama Islam terbesar tapi dalam konteks memproduksi produk halal, masih sedikit ketinggalan dari negara lain seperti Turki. Bahkan ada negara yang penduduknya sebagian besar non muslim, itu memproduksi beberapa produk halal jauh lebih banyak, jauh lebih daripada Indonesia. Ini challenge (tantangan) bagi kita,” katanya.
Namun, di balik tantangan itu, Menperin meyakini ada peluang yang bisa diambil oleh industri dalam negeri.
Oleh karena itu, Menperin menegaskan perlunya Indonesia terus mempersiapkan diri dari sisi produksi produk halal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menperin waspadai Indonesia jadi incaran produk halal asing