Jakarta (ANTARA) - Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Nutrisi Universitas Indonesia Widya Fadila memberikan tips untuk para orang tua dalam memilih makanan kemasan yang mengandung nutrisi untuk anak.
“Kita semua pasti tahu kalau kemasannya sudah rusak, sudah bolong, bocor, kemudian berkarat itu kita nggak mungkin menutup mata sebagai konsumen jadi syarat utamanya adalah aman,” ucapnya dalam diskusi mengenai Pintar Pilih Makanan Kemasan Anak bersama Unifam yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Dia juga menyarankan untuk melihat kesamaan produk dengan keterangan dari produsen melalui pemindaian barcode pada kemasan. Widya juga meminta konsumen memastikan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan.
Selanjutnya, perlu menghindari makanan kemasan yang terdapat sejumlah bahan tambahan seperti pengawet, perisa, penguat rasa, dan pewarna, terlebih jika untuk dikonsumsi setiap hari.
“Jangan setiap hari ketemu makanan kemasan apalagi kalau makanan kemasannya ada semua unsurnya pengawetnya, ada perisanya, ada penguat rasa, ada pewarna. Kalau bisa pilih ada perisa tapi nggak ada pewarna tambahan, nggak ada pengawet karena Frozen atau vakum, jadi pilih salah satu,” katanya.
Widya mengatakan konsumsi makanan kemasan dengan berbagai bahan tambahan tidak bijak apalagi jika terlalu banyak dalam sehari.
Hal itu ia katakan karena anak yang terkena makanan kemasan secara berlebihan pada usia dini, akan mengganggu toleransi rasa anak pada makanan alami dan membuatnya sulit makan di kemudian hari dan “kecanduan” makanan kemasan.
“Semakin dini anak mengenal kemasan semakin rendah toleransi anak terhadap rasa. Kalau dari kecil kena minuman perasa toleransi rasa manisnya akan naik jadi kalau dikasih minuman rasa buah asli maunya ditambahin gula, harus ditambahin susu itu berarti sebenarnya dia tidak mengenali rasa buah asli. Makin dewasa dikenalkan makin bagus,” saran Widya.
Tips memilih makanan kemasan bernutrisi untuk anak menurut ahli
Jumat, 21 Juli 2023 18:28 WIB