Jakarta (ANTARA) - Yayasan Batik Indonesia (YBI) kembali menggelar acara dua tahunan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 dengan tema "Batik, Bangkit!" yang mengusung karateristik dari batik Complongan khas Indramayu yang unik pada tanggal 2 hingga 6 Agustus di Jakarta.
Ketua Yayasan Batik Indonesia Gita Pratama dalam keterangannya pada Kamis menyatakan bahwa pihaknya terpesona dengan keunikan batik Complongan dan merasa berkewajiban untuk memperkenalkannya kepada masyarakat nasional dan internasional.
"Melalui GBN, kami memberikan kesempatan bagi Kabupaten Indramayu untuk mempromosikan batik Complongan dan gaya batik khas lainnya," kata Gita.
Tak hanya batik Indramayu, pengunjung GBN berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan perajin berbakat, mendapatkan wawasan tentang teknik-teknik rumit dan kisah di balik setiap karya dari perajin batik seluruh Indonesia. Mereka juga dapat melakukan pembelian untuk mendukung industri batik tanah air.
Selain area pameran dan penjualan, acara ini juga akan mengadakan lokakarya, seminar, pagelaran busana, high tea dan juga fun walk yang menampilkan perpaduan dinamis antara batik dengan gaya modern.
Ketua Panitia Acara Gelar Batik Nusantara 2023 Diana Santosa mengatakan bahwa acara ini akan mencakup pameran batik dan memamerkan produk unggulan dari berbagai daerah.
"Diharapkan pasar batik Indonesia akan semakin berkembang dan maju dengan banyaknya ide-ide baru yang GBN sajikan untuk menginspirasi pembatik di waktu yang akan datang," ujar Diana.
GBN menjadi platform bagi para perajin dan para profesional industri untuk memperluas wawasan mereka mengenai tren fesyen, warna, dan inovasi, baik dalam proses maupun teknologi yang terlibat. Acara ini memberikan wawasan dan peluang berharga bagi semua pihak terkait untuk belajar dan beradaptasi di bidang dan industri masing-masing.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memecahkan rekor membatik "complongan" sepanjang 100 meter dengan durasi waktu tercepat yaitu 492 detik dan dicatat pada Original Rekor Indonesia (ORI).
"Dengan adanya rekor ini, membuktikan komitmen dan kerjasama untuk membangun Indramayu bisa dilakukan oleh siapapun dengan latar belakang profesinya," kata Wakil Bupati Indramayu Taufik Hidayat di Indramayu, Minggu.
Penyerahan rekor dilakukan oleh manajemen ORI kepada Wakil Bupati Indramayu Taufik Hidayat, di mana rekor yang berhasil dicatat pada Original Rekor Indonesia (ORI) adalah pembuatan batik "complongan" sepanjang 100 meter dengan durasi waktu 492 detik.
Taufik mengatakan batik dengan teknik "complongan" ini hanya terdapat di Indramayu dan biasanya terdapat pada batik tulis halus menggunakan bahan kain primis seiring perkembangan batik cap pun dapat dicomplongi sehingga harganya bisa terjangkau.
Alat yang digunakan dalam membatik "complongan" terbuat dari sejumlah jarum denngan ukuran mata jarum 15 hingga 25, yang disusun secara beraturan, dan dijepit dua potong kayu berukuran 5 cm x 5 cm x 2 cm, dengan tali jagung sebagai pengikat.
"Membuat complongan pada kain batik butuh waktu dua hingga empat hari, bergantung dari kerumitan motif batiknya. Lubang-lubang halus itu akan menutup sendiri pada saat pewarnaan," ujarnya.
Taufik melanjutkan bahwa biiasanya warna bintik-bintik halus mengikuti warna yang paling gelap atau warna terakhir dalam pewarnaan, tapi sekarang bisa dilakukan hanya dalam waktu 492 detik untuk panjang 100 meter.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dekranasda Kabupaten Indramayu Nani Indriyani Supendi menjelaskan batik "complongan" adalah salah satu teknik membatik dengan cara melubangi kain batik dengan deretan jarum membentuk pola tertentu yang menjadikan ciri khas batik tersebut.
"Kata 'complongan' berasal dari kata 'complong' dalam bahasa Indramayu yang berarti melubangi. Lubang dibuat dengan jarum diameter sekitar 0,5 milimeter. Teknik ini dilakukan sebelum kain diwarnai atau setelah kain di-tembok dengan lilin," katanya.
Namun lanjut Nani, tidak semua bagian kain dilubangi, hanya bagian tertentu yang telah di-tembok sesuai keinginan pembatiknya, hasilnya berupa titik-titik kecil bak deretan semut yang mempercantik motif kain batik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yayasan Batik Indonesia hadirkan Gelar Batik Nusantara 2023
Yayasan Batik Indonesia hadirkan GBN 2023
Kamis, 6 Juli 2023 16:36 WIB