Sebagian besar sumur dan kolam resapan milik warga sudah tidak berisi air sejak beberapa pekan terakhir, sehingga setiap pagi dan petang warga harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer dan menuruni tebing setinggi 50 meter untuk sampai ke sumber mata air.
Baca juga: Jembatan Cugenang Cianjur ditargetkan tuntas sebelum Idul Adha
"Sudah tiga pekan, kami kesulitan mendapatkan air bersih, sumur dan kolam resapan yang ada di perkampungan tidak lagi berisi pasokan air. Sebelum kemarau tiba daerah kami sudah sulit mendapatkan air, harapan kami ada sumur bor bantuan pemerintah," kata ibu rumah tangga warga Desa Sukasirna, Nurjanah (43).
Sedangkan untuk lahan pertanian, seiring sulitnya mendapatkan air dari sejumlah sumber termasuk irigasi tutur dia, terpaksa tidak ditanami untuk sementara dengan harapan kemarau tahun ini tidak berlangsung lama."Kalau lahan pertanian sekitar belasan hektar dibiarkan tidak ditanami karena sumber air sangat sedikit," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Cianjur minta petani tanam palawija saat musim kemarau