Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menargetkan pembangunan jembatan utama penghubung antar-desa di Kecamatan Cugenang yang ambruk akibat gempa, tuntas sebelum Idul Adha, sehingga aktivitas warga terutama dalam bidang perekonomian dapat kembali pulih.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Minggu, mengatakan ambruknya jembatan tersebut membuat aktivitas warga terhambat karena harus mencari jalan lain yang jaraknya cukup jauh untuk sampai ke jalur nasional.
"Kami targetkan pada saat Idul Adha jembatan ini sudah dapat dilalui kembali, saat ini pengaspalan sedang berjalan dan diperkirakan tuntas dalam dua hari ke depan," katanya.
Herman menjelaskan tidak hanya jembatan utama penghubung antar-desa di Kecamatan Cugenang yang mendapat perbaikan, pemerintah daerah (pemda) mencatat sudah menuntaskan belasan jembatan penghubung antar-desa dan kecamatan yang rusak akibat gempa sudah dapat dilalui.
Khusus untuk perbaikan Jembatan Cugenang, tutur dia, ditangani langsung Kementerian PUPR. Sedangkan jembatan lainnya yang tersebar di wilayah utara dan selatan diperbaiki pemda melalui Dinas PUPR dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan).
"Jembatan yang semula memiliki bentangan sepanjang 20 meter saat ini ditambah menjadi 30 meter, sehingga saat terjadi banjir posisinya aman dan sepanjang kiri kanan jalan yang rawan longsor sudah terpasang bronjong," katanya.
Pihaknya masih mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk menuntaskan penanganan setelah gempa yang terjadi 21 November 2022, termasuk perbaikan ruas jalan yang rusak sehingga menghambat aktivitas, terutama perekonomian warga Cugenang, yang terkenal dengan hasil buminya.
"Kita masih mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, termasuk dalam proses pembangunan kembali sarana dan prasarana pendidikan yang rusak berat akibat gempa. Sedangkan terkait jembatan ini, semoga dapat memulihkan kembali perekonomian warga Cugenang," katanya.