Bekasi, Jabar (ANTARA) - Sejarawan Ali Anwar mengajak Kaisar Jepang Naruhito melakukan tabur bunga mengenang peristiwa pembunuhan tentara Jepang oleh pejuang Bekasi di antara Stasiun Bekasi sampai Kali Bekasi pada 19 Oktober 1945 atau dua bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Menurut saya, idealnya Kaisar Naruhito juga melakukan tabur bunga di Monumen Kali Bekasi alias Monumen Perdamaian Jepang-Indonesia di tepi Kali Bekasi," kata Ali Anwar di Bekasi, Selasa.
Dia mengatakan momentum ini tepat mengingat Kaisar Naruhito sedang berkunjung ke Bekasi hari ini setelah melakukan lawatan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan salah satu universitas di Jakarta Timur.
Selain itu anak dan cucu para korban juga melakukan prosesi tabur bunga setiap tahun pada awal 2000-an untuk mengenang tragedi kemanusiaan akibat perang dan penjajahan.
"Kedutaan Besar Jepang bersama Pemerintah Kota Bekasi dan PT Kereta Api juga membangun monumen di sana," katanya.
Ia mengungkapkan pada September 1991, saat ahli sejarah hubungan Indonesia-Jepang Waseda University Dr. Ken'ichi Goto sedang berada di Indonesia, dirinya melalui sekretarisnya di Yayasan Historia Vitae Magistra (Yavitra) Dwi Mulyatari berinisiatif mewawancarai Goto untuk kebutuhan majalah Histori.
"Saya tertarik, maka berlangsunglah wawancara di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra UI. Wawancara mengenai sejarah hubungan Jepang-Indonesia era 1942 dan kontemporer. Goto menawarkan kami makan siang di restoran Jepang Wisma Nusantara Jakarta keesokan harinya," katanya.
Saat pertemuan kedua, dirinya berinisiatif berbicara tentang banyak goa pertahanan Jepang (jinchi) di Indonesia. Ali juga menyinggung kasus pembunuhan 90 tentara Jepang di Bekasi yang langsung disambut fokus oleh Goto.
Sejarawan mengajak Kaisar Jepang Naruhito tabur bunga di Kali Bekasi
Selasa, 20 Juni 2023 13:23 WIB