Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menyebut penghargaan yang diterima dari Kementerian Pertanian (Kementan) pada Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI tahun 2023 menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap petani di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan penghargaan yang diterima itu berkaitan dengan dedikasi, kontribusi dan keberhasilan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Bandung.
"Beragam program telah disediakan Pemkab Bandung, karena itu pemerintah daerah bersama dengan pelaku usaha dan kelompok tani harus bahu-membahu untuk menciptakan sektor pertanian Kabupaten Bandung semakin maju," kata Tisna di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Dia menjelaskan, Pemkab Bandung telah memiliki sejumlah program untuk pengembangan di bidang pertanian, di antaranya jaminan asuransi pertanian untuk padi bila terjadi gagal panen, hibah sebesar Rp25 miliar untuk para petani, serta membebaskan biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) khusus bagi petani atau pemilik lahan pertanian abadi di Kabupaten Bandung.
Selain itu, menurutnya Pemkab Bandung sudah memberikan kontribusi lima hektare lahan untuk membangun center of excellent (pusat keunggulan) korporasi petani kopi, sebagai penyelenggara pilot project (proyek percobaan) korporasi petani kopi.
Sejauh ini, menurut Tisna, kontribusi produksi produktifitas kopi Kabupaten Bandung selalu bisa diandalkan di tingkat Jawa Barat maupun nasional. Demikian juga komoditas padi, jagung, sayuran, dan padi memiliki kontribusi besar.
Meskipun beragam program telah disediakan Pemkab Bandung, dia mengatakan, kolaborasi antar berbagai pelaku pertanian sangat diperlukan untuk mewujudkan program prioritas bagi pertanian.
"Tidak bisa pemerintah saja yang semangat, kalau petaninya cuek. Sebaliknya, petaninya semangat dan pemerintahnya cuek, ya tidak bisa seperti itu. Harus berkolaborasi," katanya.