"Untuk mencapai target 3 persen plus minus 1 pada akhir 2023 itu dapat dicapai beberapa hal yang perlu kita waspadai" ucapnya.
Yang harus diwaspadai, pertama adalah terkait dengan kenaikan harga energi global usai pandemi. Yang kedua, terkait dengan El Nino yang akan mempengaruhi produksi dan panen; dan yang ketiga terkait dengan peningkatan mobilitas masyarakat karena sudah dicabutnya status COVID-19.
"Ini pasti akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan akan berpengaruh pada peningkatan permintaan dari masyarakat," katanya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kenaikan beberapa harga yang diatur oleh pemerintah, seperti BBM dan PDAM, yang juga perlu untuk dilihat pengaturannya seperti apa di sepanjang tahun 2023 ini.
Untuk antisipasi, lanjut dia, ada beberapa upaya penundaan inflasi di tahun 2023 telah dilakukan oleh TPID provinsi maupun kabupaten kota bersama Bank Indonesia seperti melalui kegiatan Operasi Pasar dan Pasar Murah.
"Lalu, upaya antisipasi fenomena El Nino di Jawa Barat terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan. Untuk jangka pendeknya, dengan membuat bendungan sementara," tuturnya.
Kemudian, masyarakat bisa melakukan gerakan hemat air melalui gilir giring mengaktifkan perbaikan saluran irigasi yang rusak, serta mendorong pengadaan benih tanaman yang tahan dengan musim kemarau.
"Untuk jangka panjangnya yaitu menginventarisasi daerah-daerah yang rawan kekeringan. Lalu perbaikan jaringan irigasi di tingkat usaha tani dan penataan pola usaha tani terpadu," ucapnya.
Inflasi April 2023 Kota Bandung paling rendah se-Jawa Barat
Rabu, 17 Mei 2023 21:54 WIB