Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat menuntaskan penanganan banjir di empat kecamatan di daerah itu dan sebagian besar warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Kepala BPBD Cianjur Dindin saat dihubungi di Cianjur, Jumat, mengatakan penanganan banjir di sejumlah kecamatan itu melibatkan petugas gabungan dari Dinas Sosial, BPBD, TNI/Polri, PMI Cianjur, Damkar, dan organisasi kemanusiaan lainnya.
"Untuk penanganan banjir di Kecamatan Ciranjang, Bojongpicung dan Mande, petugas gabungan membantu warga membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir. Damkar dan PMI Cianjur menurunkan dua unit tangki air, sehingga pembersihan cepat selesai," katanya.
Tidak hanya membantu warga membersihkan rumah dan fasilitas umum, seperti sekolah, pondok pesantren dan madrasah, petugas gabungan juga mendirikan dapur umum di dua lokasi, yakni di Ciranjang dan Bojongpicung, untuk kebutuhan makan 900 jiwa yang terdampak banjir.
Sedangkan di dua kecamatan lainnya, Mande dan Cipanas, pihaknya mencatat tidak ada warga yang mengungsi terpusat, namun belasan kepala keluarga yang sempat menumpang ke rumah sanak saudaranya sudah kembali ke rumah masing-masing, termasuk di Kecamatan Ciranjang.
"Untuk puluhan kepala keluarga yang sempat mengungsi ke Balai Desa Ciranjang, tersisa belasan jiwa, karena sebagian besar sudah pulang ke rumah. Hanya lansia dan ibu dengan balita yang masih bertahan di pengungsian," katanya.
Kepala Desa Ciranjang Deden Efendi mengatakan dari 93 kepala keluarga yang mengungsi karena rumah mereka terendam banjir setinggi dua meter di balai desa, sebagian besar sudah pulang ke rumah dan hanya tinggal 11 jiwa, terdiri atas lansia dan ibu menyusui.
"Kami tetap mengimbau warga agar segera mengungsi ke balai desa ketika melihat debit air sungai kembali tinggi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi lebih dari dua jam," katanya.