Garut (ANTARA) - Kepolisian Resor Garut menyelidiki kasus temuan tengkorak manusia yang terbungkus dalam karung di perkampungan warga Awisuti, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk mengetahui disebabkan pembunuhan atau bukan.
"Langkah dari kami sedang dalam penyelidikan. Tim dari Polres Garut juga sudah turun ke lokasi," kata Kepala Polsek Talegong Ipda Andri Rismayadi saat dihubungi wartawan di Garut, Jumat.
Baca juga: Satgas Pangan Garut pastikan ketersediaan sembako usai Lebaran aman
Ia menuturkan kepolisian mendapatkan laporan dari warga yang menemukan tengkorak manusia di kawasan Kampung Awisuti, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kamis (4/5) malam.
Kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memintai keterangan saksi warga yang pertama kali menemukan tengkorak manusia, kemudian selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut untuk dilakukan autopsi.
"Tim dari Polsek, bersama Puskesmas Talegong langsung mendatangi TKP, melakukan olah TKP dan mengevakuasinya," kata Andri.
Ia menyampaikan hasil keterangan sementara tengkorak manusia itu ditemukan warga yang sedang membenahi aliran air di daerah Talegong.
Warga, kata dia, curiga dengan adanya bau busuk, kemudian dicari sumber bau tersebut hingga akhirnya ditemukan tengkorak manusia dalam karung.
"Ada masyarakat sedang gotong-royong, mencium bau busuk menyengat, setelah ditelusuri, ternyata ada tengkorak manusia dan sebuah karung," katanya.Warga selanjutnya melaporkan temuan itu ke kantor desa, lalu ke polisi, kemudian tengkorak itu dievakuasi ke RSUD dr Slamet Garut.
Wakil Direktur RSUD dr Slamet Garut Muhammad Willy Indrawilis membenarkan telah menerima jenazah yang sudah menjadi tengkorak untuk selanjutnya dilakukan autopsi.
Baca juga: Teror bom ke rumah tersangka kasus premanisme diselidiki Polres Garut
Tim rumah sakit, kata dia, akan melakukan pemeriksaan terkait jenis kelaminnya, usia, penyebab kematian dan waktu kematiannya.
Ia menyampaikan saat ini belum bisa menjelaskan lebih rinci terkait kondisi jasad tersebut karena masih dalam tahap pemeriksaan oleh dokter forensik.
"Harus melalui proses autopsi oleh dokter forensik terlebih dahulu, setelah dilakukan autopsi, baru bisa diketahui," katanya.