Antarajawabarat.com,5/7 - Seorang pemuda pelopor asal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Nana Suryana mengabdikan hidupnya untuk memfasilitasi program pemberdayaan, memotivasi sekaligus menggali potensi kaum disabilitas.
"Saya mencoba memberikan pendampingan bagi penyandang disabilitas, baik cacat berat maupun cacat sebagian. Hasilnya, mereka bisa menggali masing-masing potensi," kata Nana di Tasikmalaya, Jumat.
Pemuda yang hari Kamis (4/7) itu menerima penghargaan dari Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk pengabdiannya membantu penyandang disabilitas itu merupakan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.
Ia dan juga peserta program pengembangan potensi disabilitas, mengembangkan sikap kemandirian dan percaya diri untuk bangkit dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri.
"Ada 32 penyandang cacat berat yang kami tangani, sebagian sudah bisa mendapatkan solusi sendiri. Dari kondisi tubuh yang sebelumnya tidak memungkinkan beraktivitas kini sudah bisa beraktivitas minimal bagi dirinya sendiri," kata Nana.
Nana yang mengorganisasikan pemberdayaan penyandang disabilitas di Kecamatan Leuwisari itu menyebutkan jumlah yang ditanganinya adalah 270 tuna netra, 120 penyandang disabiitas dan 32 orang penyandang cacat berat.
"Khusus untuk membantu cacat berat kami kembangkan kursi roda tiga kaki dan kaki palsu. Mereka akhirnya mendapat solusi dan yang penting mereka bisa lebih mandiri," kata Nana yang juga koordinator Komunitas Penyandang Disabilitas Aisyiyah itu.
Ia mencontohkan salah seorang cacat berat bernama Rizki yang tidak memiliki kaki dan tangan, namun dengan bantuan kursi roda tiga serta pengembangan potensinya, gadis tersebut mampu menggunakan laptop dan ponsel untuk berkomunikasi.
"Mereka memiliki potensi, dan motivasi mereka untuk bangkit sangat besar dan kita semua wajib memfasilitasi mereka," katanya.
Penanaman kemandirian itu juga berdasarkan pengamanan dan prinsip hidupnya untuk mandiri. Bahkan ia mengaku tidak pernah meminta bantuan, karena dengan karyanya itu mitra untuk pengembangan program berdatangan.
"Saya tekankan kepada mereka untuk mandiri dan optimis dengan potensi diri. Terus terang saya beli 'laptop' ini dengan menjual kayu hasil kerja saya sebagai petani," kata Nana, penerima Satya Lecana dari Presiden RI dan Pemuda Pelopor Nasional tahun 2009. ***4***
Syarif A
NANA PEMUDA MOTIVATOR POTENSI PENYANDANG DISABILITAS
Jumat, 5 Juli 2013 11:06 WIB