Bandung (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat menyatakan Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 dapat memberikan peluang yang baik untuk membuka pasar kerja bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat.
"Isu ketenagakerjaan yang didorong oleh Disnakertrans Jawa Barat, khususnya mulai tahun 2023 ini adalah selain pasar kerja bagi PMI asal Jawa Barat, juga mengembangkan pasar kerja Inklusif. Hal ini dapat merujuk prinsip-prinsip yang diusung fondasi konektivitas di Kawasan ASEAN tersebut, khususnya prinsip kolaborasi yang mengutamakan kepentingan masyarakat untuk sejahtera," kata Kepala Disnakertrans Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, kepada ANTARA, di Bandung, Jumat.
Baca juga: Jawa Barat optimistis jadi tujuan investasi terbaik di kawasan ASEAN
Taufik mengatakan pasar kerja bagi PMI asal Jawa Barat menjadi amanat yang harus dilakukan sesuai Perda Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pelindungan PMI Asal Daerah Jawa Barat, dan pengembangan pasar kerja inklusif merujuk pada Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Beserta turunannya yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, yaitu menyelenggarakan Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan di Jawa Barat.
Taufik mengatakan berdasarkan data Pekerja Migran Indonesia yang terdaftar dalam Sistem Komputerisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Sisko P2MI) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonsia pada tahun 2022, dengan Negara Tujuan Penempatan berurutan sesuai jumlah PMI.
Paling banyak PMI asal Jawa Barat yang bekerja di Kawasan ASEAN adalah di Malaysia sebanyak 68,81 persen, lalu Singapura sebanyak 31,14 persen dan di
Brunei Darussalam sebanyak 0,05 persen.
Keketuaan ASEAN 2023 buka peluang pasar PMI asal Jabar
Jumat, 14 April 2023 17:39 WIB