Depok (ANTARA) - Tiga mahasiswa Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DA FTUI) merancang Beeophile, struktur bangunan yang berfungsi sebagai hunian, ruang hijau, dan wadah interaksi sehingga meraih juara 2 dalam ajang Yearning to Breathe International Design Competition.
Mahasiswa ini terdiri atas Alfira Kurniawati, Shafira Izzatunnisa, dan Yasyfina Aflah. Kompetisi diselenggarakan oleh Archiol Competition dan pemenang diumumkan melalui laman www.archiol.org/results/yearning_to_breathe_2022.
"Rancangan kami merupakan jawaban atas padatnya pembangunan ruko-ruko berstruktur beton di perkotaan dengan memanfaatkan unsur modul-modul biofilia untuk mengadakan menghadirkan ruang hijau pada bangunan," kata Alfira dalam keterangannya, Selasa.
Ruang hijau ini dibangun pada ruang-ruang kosong yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh para penghuni, seperti pada façade (ruang vertikal) bangunan ruko dan area rooftop (ruang horizontal), tambahnya.
Yearning to Breathe International Design Competition 2022 merupakan kompetisi desain internasional yang diselenggarakan pertama kali dan terdapat 216 entri dari seluruh dunia. Dalam kompetisi ini, para peserta harus menciptakan desain perumahan kota berbasis arsitektur dan interior biofilik.
Kompetisi ini menantang peserta bukan hanya sekadar memikirkan ide-ide desain yang dapat meningkatkan interaksi manusia dengan alam, namun juga dapat memulihkan gangguan permasalahan mental.
Yearning to Breathe International Design Competition 2022 mengangkat tema "A Biophilic Residence that Responds to the Dense Concrete Fabric of the City". Para peserta diminta untuk merancang desain arsitektur untuk mengatasi masalah menurunnya tingkat konektivitas manusia dan alam yang berujung pada gangguan mental.
Pada kompetisi ini, ketiga mahasiswa berkompetisi di bawah bimbingan Guru Besar Departemen Arsitektur FTUI, Prof. Ir. Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D., Arsitek Profesional, Baiq Lisa Wahyulina, S.T., M.Ars., IAI., dan Asisten Dosen, Aulia Urrorhmah, S.Ars.
Studi kesehatan telah banyak mendokumentasikan peningkatan stres yang berakibat pada peningkatan gangguan mental pada masyarakat perkotaan. Salah satu penyebabnya adalah menurunnya interaksi antara manusia dan alam.
Berangkat dari permasalahan tersebut, pada kompetisi ini para peserta diharapkan dapat merancang rumah perkotaan yang berkonsentrasi pada inovasi desain konseptual arsitektur dan interior yang didasarkan pada konsep biofilia sehingga dapat menciptakan konektivitas antara manusia dan alam.
Sementara itu tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang tergabung dalam Tim Meliora mengembangkan inovasi sabun cair ramah lingkungan dengan bahan dasar minyak kelapa berhasil meraih juara kedua kompetisi Kasus Bisnis Indonesia Chemical Engineering Challange (IChEC) 2022.
Ketiga mahasiswa itu adalah Cyntia Tan (Teknik Industri, 2019), Angelique Lim (Teknik Kimia, 2019), dan Crescencia Melissa (Teknik Kimia, 2019).
Baca juga: Universitas Indonesia perkenalkan kipas dilengkapi ion generator
“Tim kami memilih salah satu brand di bawah PT Paragon, yakni Wardah. Wardah dikenal sebagai brand kecantikan yang diminati oleh masyarakat Indonesia," kata Ketua tim Meliora Crescencia dalam keterangannya, Selasa.
Ia mengatakan produk yang kami pilih untuk dipasarkan di bawah Wardah adalah produk sabun mandi cair. Kami mengusulkan produk Coco Go! Produk ini merupakan sabun cair ramah lingkungan berbahan dasar minyak kelapa.
Tim Meliora ikut ambil bagian pada kategori Kasus Bisnis, dengan mengusulkan produk yang dapat membantu perusahaan yang mereka pilih, untuk mengembangkan produk dan memasuki pangsa pasar untuk produk tertentu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa FTUI raih juara kedua di International Design Competition
Mahasiswa FTUI raih juara 2 di International Design Competition
Selasa, 4 April 2023 14:30 WIB