Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, menjamin areal sawah seluas 52 ribu hektare di wilayahnya tidak mengalami penyusutan karena sudah menjadi lahan abadi atau lahan pertanian produktif berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Selasa, mengatakan lahan abadi tersebut kini terus dipertahankan untuk menjaga kuantitas produksi pertanian khususnya padi.
Apalagi, kata dia, Kabupaten Cirebon saat ini menempati posisi kelima sebagai daerah produsen padi terbesar di Jawa Barat dengan rata-rata produktivitas mencapai 6,2 ton per hektare.
“Lahan abadi seluas 52 ribu hektare, belum ada pergeseran. Kita berupaya agar luasannya tidak berkurang,” katanya.
Ia menjelaskan ada sejumlah cara agar lahan pertanian berkelanjutan itu tidak menyusut. Misalnya melalui regulasi seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang melindungi lahan tersebut.
“Kalau potensi berkurang ada. Tapi kita tetap berupaya mempertahankannya. Selama perkembangan RTRW tidak berubah, maka lahan abadi kita tidak berkurang,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait supaya lahan pertanian abadi di Kabupaten Cirebon tidak menjadi lokasi untuk alih fungsi lahan.
“Jadi ada kepentingan negara atau umum, yang dijaga undang-undang. Kalau itu memang sifatnya sudah merupakan atau dibutuhkan oleh negara, maka harus dipertahankan,” katanya.