Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan bahwa program pompanisasi untuk mengairi lahan sawah di wilayahnya telah berjalan efektif sehingga dipastikan masa tanam padi di musim kemarau tetap aman.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Selasa, mengatakan program pompanisasi yang dilakukan di Kabupaten Cirebon saat ini sudah berhasil melindungi lahan pertanian agar tetap produktif dengan pengairan yang optimal.
Baca juga: Kabupaten Cirebon tingkatkan IP padi di 1.600 hektaree sawah
Baca juga: Kabupaten Cirebon tingkatkan IP padi di 1.600 hektaree sawah
Ia menyebutkan dari 138 unit pompa air yang disalurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI kepada kelompok tani di Cirebon, sebanyak 115 unit sudah digunakan.
Selain bantuan tersebut, kata dia, para petani pun mendapatkan dukungan dari Kodim 0620/Cirebon yang menyediakan 90 unit pompa untuk digunakan pada lahan yang rawan mengalami kekeringan selama musim kemarau.
"Dengan adanya pompanisasi ini, masa panen dan tanam padi bisa ditambah, misalnya dari sekali menjadi dua kali. Contohnya lahan sawah di Pejambon, Cirebon, seluas 22 hektare saat ini sebagian besar telah teraliri air,” ujarnya.
Wahyu juga menambahkan para petani di Cirebon sudah melakukan efisiensi terhadap bahan bakar pompa, dengan beralih dari penggunaan bensin jenis premium ke gas, yang membuat biaya operasional menjadi lebih murah.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan menuturkan sekitar 7.000 hektare sawah di daerahnya biasanya mengalami kekeringan. Namun, dengan ketersediaan air yang cukup melalui pompanisasi, lahan tersebut masih dapat ditanami padi.