Ketua Umum MUI Jawa Barat K.H. Rachmat Syafeii menegaskan vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi sudah dinyatakan halal.
"Kondisi inipun disebabkan oleh kedaruratan sehingga manfaatnya jauh lebih besar bagi kesehatan anak. Bagian dari ikhtiar untuk kesehatan anak-anak," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut kegiatan itu. Mereka diminta mendatangi puskesmas atau posyandu di mana vaksinasi polio dilaksanakan untuk anak-anak.
Baca juga: Purwakarta segera imunisasi 78.077 balita menyusul temuan kasus polio
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Barat yang juga Ketua Tim Pelaksana Vaksinasi Polio Jabar Dedi Supandi menegaskan stok vaksin sudah siap.
"Hari ini vaksin datang dari Bio Farma, sosialisasi ke kabupaten dan kota juga sudah dilaksanakan 28-29 Maret. Jadi insyaallah Senin (3/4), serentak dimulai," katanya pada acara Jabar Punya Informari atau Japri Vol. 116 "Jabar Tanggap Polio" di Gedung Sate, Kota Bandung.
Total penerima vaksin terbanyak di Kota Bogor 546.000 anak dan terendah Kota Banjar 12 .000 anak sesuai dengan jumlah penduduk usia balita.
Konsultan Vaccination Technical Officer COVID-19, Imunisasi Rutin, SIA and VPD Surveillance WHO Indonesia, Wildan Mochamad Ridho, mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya program Sub PIN Polio di Jabar yang bakal dilaksanakan mulai Senin (3/4) itu.
"Kami akan kawal hingga sukses. Sebab jangan sampai cakupannya rendah yang berdampak akan kembali munculnya kasus polio seperti di Purwakarta. Polio sangat berbahaya bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian," ujar dia.