Selain itu, pertumbuhan kredit BNI juga tumbuh 10,9 persen yoy dengan rasio loan at risk (LAR) yang turun dari 23 persen menjadi 16 persen dan tingkat biaya kredit (cost of credit) turun dari 3,3 persen menjadi 1,9 persen pada 2022.
Kinerja bank tersebut dibarengi dengan penerapan good corporate governance (GCG) yang ketat oleh perseroan.
Hal tersebut ditandai dengan penghargaan The Best State Owned Enterprises dan masuk dalam kategori Top 50 Big Cap Public Listed Companies dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) yang diraih BNI.
Penghargaan tersebut terkait penerapan GCG sekaligus kestabilan bisnis jangka panjang yang dilakukan bank.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Segara Institut: Regulasi ketat dukung pertumbuhan sehat perbankan